Air Hujan
Terlepas dari kepercayaan mereka, Apakah sebenarnya hujan itu?
Mengapa hujan sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia?
Kemampuan Otak Manusia
Setiap orang harus memiliki cita-cita/harapan, obsesi dalam kehidupannya itulah yang namanya doa. Setiap orang memiliki waktu dan kesempatan yang sama untuk mewujudkan impiannya. Setiap orang mempunyai hak untuk sukses dalam kehidupannya. Cita-cita harus dikejar dan harus diperjuangkan karena cita-cita tak akan terwujud tanpa ada kesungguhan kita untuk menggapainya.
Sebagai salah satu keadilan dari Yang Maha Kuasa maka bakat kita boleh jadi tidak sama, potensi diri kita boleh berbeda, kemampuan dasar kita boleh beragam karena hal itulah yang membedakan kita dengan orang lain yang membedakan nasibnya, yang membedakan masa depannya.
Otak Manusia Dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar yaitu :
Fungsi otak kiri :
| Fungsi otak kanan :
|
Cara kerja otak kiri :
| Cara kerja otak kanan :
|
Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda. Prof. Howard Gardener seorang ahli riset dari Amerika mengembangkan model kecerdasan "multiple intelligence". Multiple intelligence artinya bermacam-macam kecerdasan. Ia mangatakan bahwa setiap orang memilki bermacam-macam kecerdasan, tetapi dengan kadar pengembangan yang berbeda.
Menurut Howard Gardener kecerdasan adalah suatu kumpulan kemampuan atau keterampilan yang dapat ditumbuhkembangkan. Dalam setiap diri manusia ada 8 macam kecerdasan, yaitu:
1. Kecerdasan linguistik
2. Kecerdasan logik matematik
3. Kecerdasan visual dan spasial
4. Kecerdasan musik
5. Kecerdasan interpersonal
6. Kecerdasan intrapersonal
7. Kecerdasan kinestetik
8. Kecerdasan naturalis
Beberapa hal mengenai otak manusia adalah :
1. Tidak ada anak bodoh
2. Pasti survive
3. Tidak ada anak yang tidak berprestasi
3. Perlakuan tidak optimal
4. Anak bukan orang dewasa kecil
5. Lahir punya potensi sendiri
6 Cerdas bukan jaminan sukses hidup
Bagaimana Menyusun Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen?
Salam suatu penelitian penggambaran tentang “apa yang diteliti atau dijelaskan”, dalam penelitian komunikasi (secara kuantitatif), tentu berkaitan dengan fenomena komunikasi, yakni segala gejala yang berkaitan dengan segala aktivitas manusia sebagai mahluk sosial dalam mengekspresikan ungkapan hatinya ketika berinteraksi dan berrelasi sosial dengan manusia-manusia lainnya, baik secara verbal maupun nonverbal, baik secara langsung maupun melalui media. Setiap gejala komunikasi atau gejala sosial itu dinyatakan dalam bentuk variabel-variabel. Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai, yang berlandaskan pada asumsi teoretis dari teori a pripori tertentu. Jadi, dalam menetapkan variabel-variabel penelitian, selain berpedoman pada realitas (fenomena) yang ada, juga harus mengacu pada teori tertentu yang dianggap relevan untuk digunakan sebagai landasan dalam mengungkapkan fenomena yang bersangkutan.
Variabel-variabel yang akan diteliti, secara eksplisit harus tercermin di dalam rumusan masalah, identifikasi masalah, dan tujuan penelitian yang akan diformulasikan setelah uraian LBM. Oleh karena itu, agar variabel-variabel yang tercantum dalam ketiga subbab itu tidak terkesan ujug-ujug dan mengada-ada, maka sinyalemennya harus sudah ada pada LBM. Misalnya, kita akan mengungkapkan fenomena: “Bagaimana tingkat pemahaman mahasiswa tentang materi perkuliahan tertentu serta faktor-faktor apa yang berkaitan dengan fenomena itu?”. Maka yang pertama-tama harus kita jelaskan adalah bahwa tingkat pemahaman mahasiswa tentang materi perkuliahan merupakan salah satu efek dari proses belajar dan pembelajaran. Lalu, proses belajar dan pembelajaran kita tegaskan sebagai salah satu wujud proses komunikasi (komunikasi instruksional). Selanjutnya kita perlu menelusuri teori apa yang relevan untuk mengungkapkan fenomena efektivitas peroses belajar (komunikasi instruksional) itu. Misalnya, kita temukakan teori kredibilitas komunikator yang salah satu asumsi teoretisnya (proposisinya) adalah “bahwa perubahan sikap dan perilaku khalayak sasaran komunikasi dipengaruhi oleh kredibilitas komunikatornya”. Dengan demikian, variabel utama dalam penelitian itu adalah Kredibilitas Dosen (Varaiebl X) dan Tingkat Pemahaman Mahasiswa Terhadap Materi Perkuliahan (Variabel Y). Dengan masih merujuk pada teori kredibilitas, kredibilitas komunikator misalnya diartikan sebagai seperangkat penilaian komunikan pada keahlian (expertness), sifat-sifat dapat dipercaya (trustworthiness), dan daya tarik (attractiveness) yang dimiliki komunikator, sedangkan perilaku komunikan diartikan sebagai tingkat pemahaman mahasiswa pada materi perkuliahan yang diampaikan dosen di ruang kuliah.
Apabila instrumen penelitaian, misalnya, kuesioner atau angket, yang kita gunakan disusun sendiri dan belum terbukti validitas dan reliablitasnya, maka instrumen itu harus diuji tingkat validitas dan reliabilitasnya. Validitas instrumen menyangkut tingkat ketepatan alat ukur itu untuk digunakan mengukur apa yang akan kita ukur. Sedangkan reliabilitas instrumen menyangkut tingkat ketetapan hasil pengukuran yang diperoleh jika instrumen tersebut digunakan beruiang-ulang pada waktu dan tempat yang berbeda.
Banyak pilihan untuk menetukan validitas instrumen penelitian, misalnya validitas konstruk, validitas isi, validitas prediktif, validitas eksternal, dan lain-lain. Begitupula mekanisme uji reliabilitas instrumen (Silakan baca buku-buku metode penelitian kuantitatif yang ada di lemari buku Anda!).
Mengapa Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memerlukan Pengukuran
Pengukuran merupakan kegiatan sederhana, tetapi sangat penting dalam kehidupan kita. Pengukuran merupakan kegiatan membandingkan suatu besaran dengan besaran lain sejenis yang dipergunakan sebagai satuannya. Misalnya, Anda mengukur panjang buku dengan mistar, artinya Anda membandingkan panjang buku tersebut dengan satuan-satuan panjang yang ada di mistar, yaitu milimeter atau centimeter, sehingga diperoleh hasil pengukuran, panjang buku adalah 210 mm atau 21 cm.
Fisika merupakan ilmu yang memahami segala sesuatu tentang gejala alam melalui pengamatan atau observasi dan memperoleh kebenarannya secara empiris melalui panca indera. Karena itu, pengukuran merupakan bagian yang sangat penting dalam proses membangun konsep-konsep fisika.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan pengukuran, pertama masalah ketelitian (presisi) dan kedua masalah ketepatan (akurasi). Presisi menyatakan derajat kepastian hasil suatu pengukuran, sedangkan akurasi menunjukkan seberapa tepat hasil pengukuran mendekati nilai yang sebenarnya.
Presisi bergantung pada alat yang digunakan untuk melakukan pengukuran. Umumnya, semakin kecil pembagian skala suatu alat semakin presisi hasil pengukuran alat tersebut. Mistar umumnya memiliki skala terkecil 1 mm, sedangkan jangka sorong mencapai 0,1 mm atau 0,05 mm, maka pengukuran menggunakan jangka sorong akan memberikan hasil yang lebih presisi dibandingkan menggunakan mistar.
Meskipun memungkinkan untuk mengupayakan kepresisian pengukuran dengan memilih alat ukur tertentu, tetapi tidak mungkin menghasilkan pengukuran yang tepat (akurasi) secara mutlak. Keakurasian pengukuran harus dicek dengan cara membandingkan terhadap nilai standar yang ditetapkan. Keakurasian alat ukur juga harus dicek secara periodik dengan metode the two-point calibration. Pertama, apakah alat ukur sudah menunjuk nol sebelum digunakan? Kedua, apakah alat ukur memberikan pembacaan ukuran yang benar ketika digunakan untuk mengukur sesuatu yang standar?
Thanks for all From UNESA. To Mr Nasir DKK
Kunci Jawaban SNM-PTN 2008
Antusiasme Calon mahasiswa untuk mengikuti SNMPTN masis sangat banyak. Dari jumlah yang tercatat (390 ribu calon) Pihak Universitas hanya mampu menampung 23% atau sekitar 89 ribu peserta saja
Pada hari pertama setelah peserta tes hari pertama keluar pada jam 10.30 saya sempat mendapatkan soal dan saya copy. Dari beberapa teman saya mendapatkan beberapa jawabannya.
Kode Soal 311
Bahasa Indonesia :
No 26 Jawaban E
Jelas
No 27 Jawaban B
Indikator = sesuatu yang memberikan petunjuk/keterangan
No 28 jawaban B
istilah yang mengambil bacaan tersebut merupakan jenis ironi karena memiliki makna kejadian yang bertentangan dengan harapan atau bertentangan dengan seharusnya terjadi
No 29 Jawaban B
Analogi paragraf tersebut "otak manusia dianalogikan dengan pisau"
No 30 Jawaban C
paragraf tersebut sesuai jika kalimat 10 dihilangkan
No 31 Jawaban A
kalimat intinya adalah Jumlah pasien usia remaja mendominasi
No 32 Jawaban A
Visi = Pandangan kedepan
No 33 Jawaban C
Instrumen pada kalimat tersebut sama dengan sarana penelitian untuk pengumpulan data
No 34 Jawaban B
diskuilibrium = ketidak seimbangan
No 35 Jawaban A
Kalimat tersebut tidak mempunyai subyek
No 36 Jawaban C
disaster = bencana
No 37 Jawaban E
inti kalimatnya adalah "Benazir Bhuto menyebabkan kerusuhan"
No 38 Jawaban B
Jelas
No 39 Jawaban E
Inti kalimatnya adalah " SuplemenVitamin dikonsumsi"
No 40 Jawaban B
kata "Dengan" pada kalimat tersebut membuat kalimat tidak bersubyek
No 41 Jawaban -
Masih Bingung
No 42 Jawaban A
anak kalimat yang mengikuti induk tidak memerlukan tanda koma
No 43 Jawaban -
-
No 44 Jawaban C
Jelas
No 45 Jawaban E
Otobiografi seharusnya Autobiografi
No 46 Jawaban D
kata yang baku adalah bonafide
No 47 Jawaban C
18 seharusnya delapan belas
No 48 Jawaban D
Jelas
No 49 Jawaban C
Perbaikan --> Memperbaiki
Pengaduan --> Mengadukan
No 50 Jawaban B
Jelas
DARK MATTER
Dark matter adalah sebutan untuk materi alam semesta yang tidak dapat dideteksi dari radiasi gelombang ataupun penyerapan radiasi yang datang ke materi tersebut. Kaberadaan "Dark Matter" dapat dibuktikan dengan adanya efek gravitasi materi-materi yang tampak seperti bintang dan galaksi. Setelah terjadinya dentuman besar (Big Bang) materi -materi alam semesta terurai menjadi bentuk yang beragam, mulai materi yang tampak galaksi, bintang, planet dan materi yang tidak tampak berupa dakr matter. Berdasarkan efek gravitasi selalu menunjukkan bahwa sebenarnya lebih banyak materi yang tak tampak daripada materi tampak. Materi tak tampak tersebut dapat menyelesaikan ketidak konsistenan dalam teori dentuman besar.
Penyelidikan dark matter bermanfaat untuk menentukan prediksi awal alam semesta dan memprediksikan akhir dari jagat raya. Saat ini di ketahu alam semesta mengembang. Sebagai buktinya adalah pergeseran merah. Banyaknya materi biasa yang terlihat tidaklah cukup untuk membuat gravitasi menghentikan pengembangan alam. Hanya materi yang tak tampak itulah penyeimbang pengembangan alam semesta. Dan bahkan pada prinsipnya jumlah dark matter dapat menyebabkan pengembangan alam semesta terhenti atau bahkan kebalikannya.
kelulusan 2008
Ketegangan akan unas 2008 masih terasa gaung nya. Ribuan siswa tengah menanti pengumuman kelulusan pada pagi hari dari jam 08.00 sampai 15.00 WIB. keresahan terpampang dari raut wajah mereka, dengan memasang mimik memilukan mereka menanti saat pengumuman tiba. Ada beberapa siswa dari daerah Sekolah Swasta di Surabaya menanti pengumuman dengan duduk didepan pintu gerbang sekolah mulai pagi hari.
Kegusaran itu tidak hanya dialami siswa yang duduk di kelas 12 SMA. Tetapi para orang tua tidak mau kalah informasi dengan anak-anak mereka. Trafik telpon sekolah berdering berkali-kali menanyakan kelulusan putra putrinya.
Semua fenomena ini terjadi ketika nilai unas SMA 2008 diumumkan. Ketakutan akan ketidak lulusan terasa sangat mengerikan. Semua pihak baik dari sekolah, siswa maupun orang tua jauh-jauh hari sudah menanti pengumuman ini.
Dari sudut pandangan kita, Apakah ketakutan akan unas sangat diperlukan. Seorang pengajar sekolah di Surabaya mengatakan ketakutan siswa sebenarnya tidak perlu terjadi. Sebab Mulai beberapa hari lalu nilai Unas sudah tiba disekolah dengan sifat rahasia. Sekolah mengantisipasi pengumiman ini dengan baik. Ada himbauan dari sekolah untuk tidak mengadakan konfoi massa, ataupun corat-coret sekolah, merusak infentaris sekolah dan lain sebagainya. Pak guru tersebut juga menganjurkan siswa tetap berada dirumah untuk menanti pengumuman.
Dari beberapa media ada informasi bahwa nilai kelulusan tahun ini mengalami kenaikan, dengan mengklaim 95% lulus. Ada juga yang menunjuk angka 4000 siswa terancam tidak lulus.
Akankah kita selalu takut dengan kelulusan ?